15 Dampak Negatif Terlalu Banyak Mengkonsumsi Gula
Gula - Berapa banyak kamu mengkonsumsi gula? Bahkan satu bungkus coklat M&M sudah melebihi konsumsi standar gula setiap harinya. Hal tersebut sesuai dengan pedoman baru WHO.
WHO merekomendasikan bahwa setiap manusia baiknya tidak lebih dari 10% dalam mengkonsumsi gula setiap hari, tapi sekarang badan pangan dunia tersebut telah menurunkannya sebesar 5%. Untuk rata-rata orang dewasa yang sehat, itu berarti 25 gram, atau sekitar enam sendok teh gula per hari.
Satu sendok gula dalam kopi atau setengah cangkir es krim tidak akan mempengaruhi kadar gula dalam tubuhmu. Rata-rata di Amerika setiap orang mengkonsumsi 22 sendok gula per hari. Itu hampir empat kali lipat dari pedoman baru WHO.
Padahal penyakit kronis yang disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi gula telah di bahas sejak dulu. Awal 1957, John Yudkin, seorang profesor nutrisi di Queen Elizabeth College di London, mulai berdebat bahwa penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya adalah akibat dari kadar gula dalam tubuh.
Jadi apakah dampak negatif pada tubuhmu ketika kamu telah banyak mengkonsumsi gula? Berikut ini penjelasannya.
1. Rongga Gigi
indiavision.com |
Percayalah dokter gigi bahwa gula berlebih memang tidak baik bagi kesehatan gigi. Study yang lain mengenai gula juga di adakan pada tahun 1967 yang menyebutkan rusaknya rongga gigi di akibatkan karena gula. Hubungan antara rongga gigi dan gula adalah, ketika bakteri yang menempel pada gigi memakan gula yang juga masih menempel pada gigi, maka bakteri tersebut akan membusuk kemudian menciptakan asam yang menghancurkan enamel gigi" Anahad O'Connor menjelaskan pada The New York Times. Karena asam adalah salah satu penyebab utama rusaknya gigi.
Sumber: Journal of the American Dental Association, 2009; ISRN Dentistry, 2013; International Dental Journal, 2013
2. Terasa Lapar Terus
adifferentangle.co.uk |
Leptin adalah hormon yang memungkinkan tubuh kamu mengetahui kapan saatnya kamu berhenti untuk makan. Jika hormon leptin beresistensi (virus/bakteri mengalami kepekaan terhadap obat), maka tubuh akan kesulitan mengontrol berat badan.
Beberapa penelitian telah meningkatkan kemungkinan bahwa resistensi leptin mungkin merupakan efek samping dari obesitas. Tetapi penelitian pada tikus menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan fruktosa/gula langsung menyebabkan kandungan leptin menjadi tinggi, dan hal tersebut dapat mengurangi sensitivitas tubuh pada hormon. Solusinya adalah dengan diet gula.
"Data kami menunjukkan bahwa konsumsi fruktosa berlebihan menginduksi resistensi leptin sebelum berat badan seseorang meningkat, dan resistensi leptin fruktosa-induced mempercepat berkembangnya lemak yang kemudian menjadi obesitas," pungkas salah satu studi di tahun 2008 pada tikus. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguji apakah efek ini berlaku pada manusia juga.
Sumber: American Journal of Physiology, 2008; American Journal of Physiology, 2009; British Journal of Nutrition, 2011; Kemajuan dalam Nutrisi, 2012
3. Berat Badan Bertambah
syontix.com |
Menjadikan tubuh banyak beraktifitas merupakan solusi terbaik diet. Jadi bukan hanya makanan saja yang di jaga tetapi keringat juga di usahakan untuk keluar. Kamu harus menahan makanan yang memiliki kalori tinggi, yaitu makanan dengan rasa sangat manis.Pada tahun 2013 terdapat 68 studi yang berbeda menemukan bukti bahwa penurunan berat badan dengan beraktifitas dan melakukan diet gula dapat memaksimalkan dapat berjalan dengan maksimal. Ingin menurunkan berat badan? Mulailah sekarang kurangi asupan gula berlebih dalam tubuhmu.
Sumber: British Medical Journal, 2013; American Journal of Clinical Nutrition, 2013
4. Resistensi Insulin
Ketika mengkonsumsi banyak gula, maka tubuh juga akan memproduksi hormon insulin. Insulin adalah suatu hormon yang membantu mengkonversi makanan menjadi energi untuk kegiatan sehari-hari. Ketika kadar insulin tinggi secara konsisten pada kondisi tubuh normal, ketika kelebihan kadar gula maka sensitivitas produksi hormon berkurang, dan glukosa akan menumpuk dalam darah. Kejadian itu disebut ‘resistensi insulin’. Biasanya penderita akan mengalami kelelahan, kelaparan, kabut otak, dan tekanan darah tinggi. Ini juga terkait dengan berat badan berlebih di bagian tengah tubuh. Namun, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa insulin mereka tidak berproduksi dengan baik sehingga terjadi yang namanya ‘full blown diabetes’ yang menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Sumber: The American Journal of Cardiology, 1999; American Journal of Clinical Nutrition, 2002; Nutrition & Metabolism, 2005
5. Diabetes
cripsat.org.uk |
Pada tahun 1988 hingga 2008, prevalensi diabetes di AS meningkat sebesar 128%. Diabetes sekarang mempengaruhi sekitar 25 juta orang di Amerika Serikat atau sekitar 8,3% dari populasi penduduk.
Satu studi yang diikuti 51.603 perempuan pada tahun 1991 sampai tahun 1999, menemukan peningkatan risiko diabetes di antara mereka yang mengkonsumsi muniman manis (teh, minuman soda, minuman berenergi, dll). Serta hasil penelitian sebelumnya yang melibatkan 310.819 partisipan mendukung hasil tersebut, kemudian menyimpulkan bahwa minum yang banyak soda bukan hanya menyebabkan berat badan naik, melainkan menyebabkan kadar diabetesmu menjadi diabetes tipe 2.
Mengontrol porsi makan sangat penting ketika kamu mengkonsumsi gula. "Jangka waktu dan tingkat konsumsi gula berkorelasi secara signifikan dengan prevalensi diabetes ... sementara penurunan konsumsi gula berkorelasi dengan penurunan secara signifikan dalam tingkatan diabetes" – yang kemudian disimpulkan di 175 negara bahwa seringnya makan dapat menyebabkan diabetes.
Sumber: JAMA, 2004; Diabetes Care, 2010; PLOS ONE, 2013
6. Obesitas
nu.nl |
Obesitas merupakan salah satu risiko yang paling tinggi. Hanya satu kaleng soda setiap hari dapat menambah 15 pon atau setara 6,8 kg berat badan dalam satu tahun, sehingga satu kaleng soda saja bisa menyebabkan kegemukan, seperti yang penelitian yang dilakuakn JAMA study.
Gula mungkin meningkatkan risiko obesitas secara langsung, tetapi diabetes juga dapat menyebabkan hal yang sama. Dan minuman bersoda merupakan minuman yang merusak organ selain minuman manis lainnya.
"Kompleksitas pasokan makanan kita dan perilaku asupan makanan, dan bagaimana diet berkaitan dengan perilaku lain, membuat akuisisi data ilmiah yang jelas dan konsisten pada topik faktor makanan tertentu dan risiko obesitas terutama sulit dipahami," pungkas salah satu hasil penelitian tahun 2006. Namun, hasil penelitian yang lebih baru memperingatkan, "kita harus menghindari jebakan menunggu bukti mutlak sebelum mengizinkan tindakan kesehatan masyarakat yang harus diambil."
Sumber: American Journal of Clinical Nutrition, 2004; JAMA, 2004; International Journal of Obesity, 2006; Obesity Reviews, 2013
7. Kegagalan Sistem Kerja Hati
thedoctorschannel.com |
Karena cara unik kita memetabolisme fruktosa, menciptakan respon stres dalam hati yang dapat memperburuk kondisi. Takaran gula yang tinggi bisa membuat hati overdrive. Itulah salah satu alasan kelebihan fruktosa adalah perkembangan penyakit hati berlemak, di mana lemak terakumulasi dalam hati tanpa adanya penyalahgunaan alkohol sekalipun.
Orang-orang dengan kondisi kegagalan hati, telah didiagnosis bahwa asupan soda mereka dua kali lipat lebih banyak dari asupan soda orang normal. Kebanyakan tidak sampai komplikasi dan beberapa lainnya tidak menyadari bahwa telah memiliki penyakit ini. Namun pada beberapa orang, akumulasi lemak dapat menyebabkan jaringan parut di hati dan akhirnya berkembang menjadi penyakit gagal hati.
Sumber: Journal of Hepatology, 2007; Journal of Hepatology, 2008; World Journal of Gastroenterology, 2013
8. Kanker Pankreas
Sejumlah study telah menemukan bahwa diet tinggi gula berhubungan dengan risiko sedikit lebih tinggi dari kanker pankreas. Kanker pakreas adalah salah satu kanker yang paling mematikan di dunia. Obesitas dan diabetes, dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkit kanker pankreas. Namun, satu studi besar yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer membantah hubungan antara peningkatan asupan gula dan risiko kanker meningkat, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut.
Sumber: Journal of the National Cancer Institute, 2002; The American Journal of Clinical Nutrition, 2006; Annals of Oncology, 2012; International Journal of Cancer, 2012; Current Opinion in Endocrinology, Diabetes, and Obesity, 2012
9. Penyakit Ginjal
Kesimpulan sementara bahwa soda dan gula berlebih dapat menyebabkan penyakit ginjal. "Temuan menunjukkan bahwa konsumsi soda bergula dapat menyebabkan kerusakan ginjal," pungkas salah satu penelitian terhadap 9.358 orang dewasa. (Hanya pada mereka yang minum dua atau lebih soda per hari) Tikus yang diberi asupan soda manis yang berlebih saat diet tinggi gula, menyebabkan ginjal yang membesar dan mengalami kerusakan.
Sumber: PLOS ONE, 2008; Journal of the American Society of Nephrology, 2010; Renal Physiology, 2011; Advances in Chronic Kidney Disease, 2013
10. Tekanan Darah Tinggi
Hipertensi biasanya berhubungan dengan makanan asin, bukan makanan penutup, tapi mengkonsumsi banyak gula tambahan memang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Dalam satu penelitian berikutnya, 4.528 orang dewasa tanpa riwayat hipertensi, mengkonsumsi 74 atau lebih gram gula setiap hari dan tekanan darah tinggi mereka naik.
Dalam studi lain yang sangat kecil hanya 15 orang, peneliti menemukan bahwa minum 60 gram fruktosa menimbulkan tingginya tekanan darah setelah dua jam. Study ini mungkin terkait dengan fakta bahwa mencerna fruktosa dapat menghasilkan asam urat, namun sebagai salah satu meta-analisis data menyimpulkan -, sehingga study lebih besar perlu dilakukan
Sumber: Hypertension, 2001; American Journal of Physiology, 2008; Journal of the American Society of Nephrology, 2010; Hypertension, 2012; Hypertension, 2012
11. Penyakit Jantung
supernutritionacademy.com |
Penyakit jantung mungkin tidak mendapatkan banyak perhatian seperti penyakit kanker dan AIDS, tetapi penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di Amerika Serikat. Sementara merokok dan gaya hidup telah lama diakui menjadi faktor utama. Kondisi yang terkait dengan konsumsi gula berlebih, seperti diabetes dan faktor risiko kelebihan berat badan, juga sudah dikenal untuk penyakit jantung, dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa makan terlalu banyak gula bisa menimbullkan penyakit jantung, terutama jika kamu seorang wanita.
Dalam salah satu penelitian terhadap tikus terhadap tekanan darah tinggi adalah gagal jantung datang tercepat ketika mereka diberi makan diet tinggi gula (bila dibandingkan dengan tinggi pati dan tinggi diet lemak). Dan studi CDC dari 11.733 orang dewasa menyimpulkan " ada hubungan yang signifikan antara konsumsi gula berlebih dengan peningkatan risiko CVD [penyakit kardiovaskular] hingga kematian". Ketika peserta study mendapat 17% sampai 21% kalori harian mereka dari gula, 38%nya lebih meninggal karena penyakit jantung dibandingkan peserta yang memiliki asupan gula 8% dalam kesehariannya.
Sumber: Journal of Hypertension, 2008; American Journal of Cardiology, 2012; JAMA Internal Medicine, 2014
12. Kecanduan
freakingnews.com |
Tidak semua dokter setuju dengan kata "kecanduan makanan”. Ketika kamu pernah membaca buku diet, mungkin hal itu menjadi wajar. Dan ada bukti juga bahwa tikus bisa menjadi tergantung pada gula, sehingga tidak menutup kemungkinan manusia akan berperilaku yang sama.
"Dalam beberapa keadaan, akses intermiten gula dapat menyebabkan perilaku dan perubahan neurokimia yang menyerupai efek dari penyalahgunaan zat gula dalam tubuh" catatan salah satu studi yang menemukan tikus dengan pola makan yang sangat banyak.
Sumber: Obesity, 2002; Behavioral Neuroscience, 2005; Neuroscience and Biobehavioral Reviews, 2007; Neuroscience and Biobehavioral Reviews, 2008; Appetite, 2011
13. Penurunan Kognitif
upstartmagazine.com |
Obesitas dan diabetes merupakan faktor penurunan kognitif dan Alzheimer, sehingga tidak mengherankan bahwa peneliti mulai menemukan hubungan antara kelebihan gula dan kondisi kognitif. Tetapi alasan kemungkinan hubungan antara diet tinggi gula dan demensia masih belum jelas.
Apakah ada hubungan dengan diet? Apakah hubungan antara diabetes dan Alzheimer saja? Satu studi baru-baru ini menemukan tikus yang memiliki diet tinggi lemak dan gula bisa gairah emosional membosankan dan berkontribusi terhadap gangguan memori.
Sumber: American Journal of Alzheimer’s, 2009; Journal of Gerontology, 2010; Behavioral Neuroscience, 2011; Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care, 2013; Nutrition Journal, 2013; Behavioral Neuroscience, 2013
14. Tidak Seimbangnya Gizi
huffingtonpost.ca |
"Makanan tinggi gula menggantikan seluruh makanan (misalnya, minuman ringan menggantikan susu dan konsumsi jus pada anak-anak) dan ikut berperan dalam gejala kekurangan gizi," merupakan catatan sebuah study dari American Heart Association. Dalam studi dari 568 10-year-olds, jika asupan gula meningkat, asupan nutrisi penting menurun. Dan dalam studi tahun 1999, peneliti dari Departemen Pertanian Amerika menemukan bahwa ketika orang mendapat 18% atau lebih dari kalori gula mereka , mereka masih kurang asupan folat, kalsium, zat besi, vitamin A, dan vitamin C.
Sumber: Family Economics and Nutrition Review, 1999; Journal of the American College of Nutrition, 1998; Circulation, 2002; American Journal of Clinical Nutrition, 2003
15. Penyakit Gout
healthcentralized.com |
Gout adalah penyakit dimana pergelangan sendi membengkak, jenis yang paling sering di ketahui masyarakat adalah gout arthritis. Gout memiliki tingkatan yang disebut purine, dan ketika tubuhmu sedang beristirahat mereka turun, menghasilkan asam urat. Penumpukan asam urat inilah yang sering menyebabkan gout.
Asam urat juga merupakan hasil dari metabolisme fruktosa, dan sekarang penelitian baru yang menyebutkan bahwa terlalu banyak gula bisa menyebabkan penyakit Gout. "Konsumsi gula manis minuman ringan dan fruktosa sangat erat terkena risiko gout pada pria" kesimpulan studi tahun 2008 dengan ribuan pasien yang dilaksanakan lebih dari satu dekade.
Sumber: British Medical Journal, 2008; Advances in Chronic Kidney Disease, 2012
via business insider
Tidak ada komentar:
Posting Komentar